Mirror (Mat. 7:12). Renungan Kamis, 4 September 2014. by: R.A.M.
Sgl sst yg km kehendaki spy org perbuat kpdmu, perbuatlah demikian juga kpd mrk. Itulah isi slrh hukum Taurat dan kitab para nabi. (Mat. 7:12).
Tiap kita dlm hidup pasti pernah memakai kaca. Dan tentunya itu merefleksikan apa yg kita lakukan. Sangat aneh kalau tiba2 refleksi kita dlm kaca berbeda dr kenyataannya...
Begitu juga dgn hidup kita, tindakan yg kita lakukan itu mgkn saja didasari atas tindakan yg org lain prnh lakukan atas hidup kita & dpt mempengaruhi tindakan yg akan org lain lakukan. Cth: kebiasaan yg kita lakukan sejak kcl bs terbentuk dr tindakan atau kebiasaan ortu kita. Krn kita tahu tindakan kita bs berpengaruh pd org lain, maka kita perlu mengaturnya. So, bgmn caranya mengatur tindakan kita?
1. Punya landasan yg bnr dulu... landasan kita dlm melakukan sst itu Tuhan, bukan org lain, ato yg lainnya. Jgn sekedar "believe" God, tp "trust" God. Memang "believe" & "trust" itu sinonim artinya, tp "trust" lbh memiliki nilai percaya yg utuh. Ams. 1:7 scr simple berkata awal pengetahuan itu bukan didikan ortu, bukan sekolah, tp Tuhan. Jgn pernah lupakan bertemu Tuhan tiap hari.
2. Jaga hati (Ams. 4:23). Punya Tuhan sbg landasan kita, blm tentu sll menjamin hati kita bnr. Makanya kita tetap perlu jaga hati tiap hari. Jaga hati pasti tdk bs dilepaskan dr jaga mata, pikiran, & ucapan. Ingat: pergaulan buruk merusak kebiasaan baik... (1 Kor. 15:33).
3. Jadi diri sendiri. Di dlm Tuhan, kita ini seutuhnya "bebas". Jd jgn pakai topeng. Kmrn di status bbm salah seorg teman saya menulis "buka dulu topengmu". Tindakan kita jgn diatur oleh kasih yg pura2 tp oleh kasih yg tulus (Rm. 12:9). Ktk kita melakukan sst dgn tulus & segenap hati pasti lbh berdampak positif (Kol. 3:23).
4. Teruslah belajar. Belajar dr kesalahan, dr kekurangan, dr tindakan ceroboh, dll. Tdk semua hal berjalan mulus & sesuai harapan/keinginan. Belajarlah shg suatu saat kita dpt jd "guru" yg baik bg org lain (Luk. 6:40). Jgn terus melihat ke masa lalu, lepaskan masa lalu kita, beri pengampunan pd diri sendiri & org lain lalu mulailah maju kembali. Jd pemenang itu bukan berarti org yg tdk pernah gagal, tp org yg tdk pernah berhenti mencoba. Menang itu bukan hanya bicara sebuah titik tp sebuah garis, bukan sekedar pencapaian tp proses yg perlu dijalani dgn tekun (Rm. 8:25).
Biarlah hidup kita bs merefleksikan yg baik bg hidup org lain... Selamat beraktivitas. JCbu all.
Tiap kita dlm hidup pasti pernah memakai kaca. Dan tentunya itu merefleksikan apa yg kita lakukan. Sangat aneh kalau tiba2 refleksi kita dlm kaca berbeda dr kenyataannya...
Begitu juga dgn hidup kita, tindakan yg kita lakukan itu mgkn saja didasari atas tindakan yg org lain prnh lakukan atas hidup kita & dpt mempengaruhi tindakan yg akan org lain lakukan. Cth: kebiasaan yg kita lakukan sejak kcl bs terbentuk dr tindakan atau kebiasaan ortu kita. Krn kita tahu tindakan kita bs berpengaruh pd org lain, maka kita perlu mengaturnya. So, bgmn caranya mengatur tindakan kita?
1. Punya landasan yg bnr dulu... landasan kita dlm melakukan sst itu Tuhan, bukan org lain, ato yg lainnya. Jgn sekedar "believe" God, tp "trust" God. Memang "believe" & "trust" itu sinonim artinya, tp "trust" lbh memiliki nilai percaya yg utuh. Ams. 1:7 scr simple berkata awal pengetahuan itu bukan didikan ortu, bukan sekolah, tp Tuhan. Jgn pernah lupakan bertemu Tuhan tiap hari.
2. Jaga hati (Ams. 4:23). Punya Tuhan sbg landasan kita, blm tentu sll menjamin hati kita bnr. Makanya kita tetap perlu jaga hati tiap hari. Jaga hati pasti tdk bs dilepaskan dr jaga mata, pikiran, & ucapan. Ingat: pergaulan buruk merusak kebiasaan baik... (1 Kor. 15:33).
3. Jadi diri sendiri. Di dlm Tuhan, kita ini seutuhnya "bebas". Jd jgn pakai topeng. Kmrn di status bbm salah seorg teman saya menulis "buka dulu topengmu". Tindakan kita jgn diatur oleh kasih yg pura2 tp oleh kasih yg tulus (Rm. 12:9). Ktk kita melakukan sst dgn tulus & segenap hati pasti lbh berdampak positif (Kol. 3:23).
4. Teruslah belajar. Belajar dr kesalahan, dr kekurangan, dr tindakan ceroboh, dll. Tdk semua hal berjalan mulus & sesuai harapan/keinginan. Belajarlah shg suatu saat kita dpt jd "guru" yg baik bg org lain (Luk. 6:40). Jgn terus melihat ke masa lalu, lepaskan masa lalu kita, beri pengampunan pd diri sendiri & org lain lalu mulailah maju kembali. Jd pemenang itu bukan berarti org yg tdk pernah gagal, tp org yg tdk pernah berhenti mencoba. Menang itu bukan hanya bicara sebuah titik tp sebuah garis, bukan sekedar pencapaian tp proses yg perlu dijalani dgn tekun (Rm. 8:25).
Biarlah hidup kita bs merefleksikan yg baik bg hidup org lain... Selamat beraktivitas. JCbu all.
Comments
Post a Comment