Khotbah di SMAK Tunas Bangsa Gading Serpong. WAKTU (Psalm 90:12, Ephesians 5:15-17). Jum'at, 24 November 2017. by : R.A.M.

Wow... kita sudah berada di ambang dari akhir tahun 2017. Sudah banyak yang kita lalui sepanjang tahun ini, baik suka maupun duka, baik kebersamaan maupun keadaan dimana harus berpisah dengan seseorang yang kita kasihi. But, it isn't the last journey of our life... It is only the part of our life.

Di semester ini kita telah belajar mengenai penuh perhatian. Telah sejauh manakah kita memiliki karakter "penuh perhatian"? Minggu yang lalu (tepatnya hari Rabu, 16 November) banyak yg memposting keindahan langit pada saat senja hari di jaringan sosial media, lalu saya berkata kepada salah satu orang yang mempostingnya "langit seperti itu bisa menandakan sesuatu". Contoh : pelangi biasa muncul setelah selesai hujan, awan gelap atau bunyi gemuruh/kilat muncul ketika hendak hujan, dll. Lalu saya juga teringat sewaktu saya menonton film "Justice League", ataupun "Smurf", yang intinya adalah langit mampu "berbicara" mengenai kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi kedepannya.

Nah, ketika kita melihat hari ataupun waktu, apa yang terlintas dalam pikiran setiap kita? Apakah kita menganggap sesuatu yang biasa saja dan tidak ada sesuatu yang spesial? Ataukah kita melihat hari dan waktu sebagai sesuatu yang tidak boleh dilewatkan begitu saja?

Dari 4 ayat diatas ada beberapa hal yang ingin kita pelajari bersama-sama mengenai waktu hidup kita:

  1. Mazmur 90:12. Dalam bahasa Inggris digunakan kata "to number our days" (KJV) yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai "menghitung hari-hari kami". Baik dalam bahasa Inggris ataupun dalam bahasa Indonesia kita dapati kata kerja. Jadi kita bukannya sedang mau membahas lagu KD "Menghitung Hari", akan tetapi kita disini mau melihat bahwa hari-hari kita tidak boleh terlewat begitu saja. Oleh karena itu kita harus pay attention dengan setiap waktu yang kita miliki. Bagaimana cara kita untuk pay attention dengan waktu yang kita miliki? Buat skala prioritas, selalu simpan dan bawa notes dan pulpen kemanapun kamu pergi, lalu catatlah setiap momen ataupun hal-hal yang tiba-tiba kamu perlu catat (jangan malas untuk mencatat). Kata kunci : CATAT.
  2. Efesus 5:15. Jangan seperti orang bebal. Apa artinya orang bebal? Menurut KBBI bebal adalah sukar mengerti, tidak cepat menanggapi sesuatu, bodoh (dalam versi bahasa Inggrisnya memang dipakai kata fools). Akan tetapi dari sekian arti "bebal" diatas saya lebih menyukai arti "tidak CEPAT menanggapi sesuatu", bahasa lainnya adalah lola, lemot, ga bisa gece (gerak cepet), dll. Tidak semua hal bisa kita kerjakan secara santai, kita tidak bisa memakai pepatah Jawa yang berbunyi "alon-alon waton kelakon" dalam setiap kesempatan. Kita sendiri yang harus tahu dan memprediksikan kapan waktunya kita bisa santai dan kapan waktunya kita harus cepat. Kata kunci : CEPAT.
  3. Efesus 5:16. Menarik untuk dicermati penggunaan kata "pergunakanlah waktu yang ada" dalam versi KJV dan NKJV dipakai kata "redeeming the time". Jadi meski kita tidak boleh terlalu santai, tapi kita tetap harus menikmati hidup. Jangan selalu jadi orang yang kaku, buatlah joke walo akhirnya jokes itu terasa garing terdengar orang lain, sesekali keluarlah dari "kurungan" waktu dan jadilah anak-anak Tuhan yang bisa menikmati hidup. Kata kunci : NIKMATI.
  4. Efesus 5:17. Mengerti kehendak Tuhan. Habiskan waktu lebih banyak dengan Tuhan dan tanyalah apa maunya Tuhan dalam hidup kita. Nikmatilah praise and worship dalam gereja, dalam saat teduh (devotion) pribadi, berdiam dirilah sejenak dan cobalah untuk fokus mendengar suara Tuhan, dll. Nikmatilah keintiman bersama dengan sang pemilik waktu. Kata kunci : BERSAMA TUHAN.
KESIMPULAN : Waktu hidup kita pakailah untuk banyak mencatat, bergeraklah cepat, nikmatilah dan jalani bersama Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

Agama Kelas 10. BERTUMBUH MENJADI DEWASA

Doa Bapa Kami (versi bahasa Yunani)

Tuhan "Penerobos" (2 Samuel 5:20). Renungan Minggu Paskah, 12 April 2020. R.A.M.