Arti Natal Bagi Kita (Ibrani 3:14). Renungan Sore, Selasa, 19 Desember 2017. By : R.A.M.
Selamat sore saudara-saudara yang dikasihi dalam Kristus Yesus, tidak terasa sebentar lagi kita akan merayakan hari Natal. Memang Natal akan selalu dirayakan hingga Yesus datang untuk yang kedua kalinya di dalam dunia. Akan tetapi akankah kita hanya sekedar membuat momen ini menjadi sekedar perayaan keagamaan dan keduniawian? Ada hal yang perlu kita sama-sama renungkan dalam hidup kita mengenai Natal dan kita akan coba merenungkannya lewat pembacaan ayat kita hari ini.
Ibrani 3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
1. Natal mengingatkan kepada setiap kita bahwa kita telah menjadi mitranya Tuhan, "kita telah beroleh bagian di dalam Kristus" (Matius 4:19). Seorang mitra harus mengenal atau mengetahui satu dengan yang lain. Disini harus ada hubungan dua arah. Disini harus ada namanya keintiman. Disini harus ada namanya pengenalan hati satu dengan yang lain. Kita tidak perlu meragukan mengenai Tuhan kenal (hati) kita dan Tuhan menginginkan keintiman dengan kita karena orang yang berbeda keyakinan dengan kita-pun yaitu (Alm.) Gusdur juga pernah berkata bahwaTuhannya orang Kristen itu bukan Tuhan yang jauh tetapi Tuhan yang dekat, oleh karena itu orang Kristen berani mengatakan Tuhan sebagai Bapa. Pertanyaannya adalah sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan? Sejauh mana keintiman kita dengan Tuhan? Sejauh mana kita kenal hati-Nya? Menurut orang-orang momen Natal dan pergantian tahun adalah saat yang tepat untuk intropeksi diri dan kembali membuat harapan di tahun depan. Akan tetapi sejauh mana harapan itu benar-benar mau kita realisasikan dalam hidup kita (khususnya harapan yang berhubungan dengan kerohanian)? Jadi sebenarnya tidak perlu menunggu sebuah momen untuk berharap dan berubah, mulailah sekarang, mulailah saat ini juga! Laluilah setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun bersama dengan Tuhan. Lalu sewaktu kita bicara tentang hati-Nya, apakah kita tahu apa yang menjadi kerinduan hati-Nya? Kerinduan hati-Nya adalah jiwa-jiwa (Yunus 4:10-11, Lukas 15, Yohanes 17:18, Matius 28:19-20). Seberapa sering kita berinteraksi dengan orang-orang yang belum percaya kepada Yesus? Seberapa sering pula kita BERANI untuk menyatakan ada Yesus di dalam diri kita? Bagaimana kita menjadi orang yang berani menyatakan Yesus? Jawabannya ada di poin kedua.
2. Natal mengingatkan kita untuk teguh berpegang (punya prinsip dan komitmen). Prinsip dan komitmen yang benar dan sesuai dengan keinginan Tuhan membuat kita menjadi pribadi yang lebih berani (Filipi 1:21). Disini kita telah memiliki contohnya yaitu Ahok. Disaat terlalu banyak politikus yang diam, mendiamkan, bahkan terlarut dalam korupsi tetapi beliau berani dan teguh berpegang mesti memiliki banyak "musuh". Natal tidak selalu identik dengan teman dan perayaan, tetapi yang sangat jelas Natal pasti membawa ketidaknyamanan bagi beberapa orang (Matius 2). Jangan kendurkan semangat teguh berpegang kita, jadilah berani walaupun ada harga yang harus dibayar. SAVE THE LOST AT ANY COST.
3. Natal mengharapkan kita KEMBALI kepada keyakinan iman kita yang semula. Mungkin semua kita tahu asal mula Natal dikarenakan ada Dark of Ages diantara bangsa Yahudi (orang Israel) pada waktu itu, dimana Allah tidak lagi berbicara kepada orang Israel melalui nabi-nabi, imam, ataupun raja dikarenakan hati bangsa Israel yang tegar tengkuk (keras kepala). Lalu akhirnya Allah menggunakan cara untuk mengirimkan Anak-Nya untuk mereka dan untuk semua umat manusia (Yohanes 3:16). Dengan Natal, Tuhan mengharapkan iman kita yang mula-mula di hadapan Tuhan, iman ketika kita dilahirkan kembali, iman ketika Tuhan secara spesifik memanggil kita, iman yang seperti anak kecil. Tentunya kita memiliki penafsiran sendiri-sendiri mengenai apa itu iman dan penafsiran tersebut didasarkan kepada seberapa jauh tingkat keintiman dan hubungan dua arah kita bersama Tuhan. Tetapi secara sederhana, iman adalah pengakuan bahwa cuma Tuhan yang lebih besar dari segala-galanya (Ibrani 11:1, Yohanes 3:30). Iman yang benar akan membuat kita semakin bergantung dan berharap kepada Tuhan. Kobarkan kembali iman mula-mula kita (Wahyu 2:2-5).
Setelah kita belajar bersama, apakah arti Natal bagi kita?
Jadilah orang yang semakin intim dengan Tuhan, berani menyatakan Injil walaupun ada harga yang harus dibayar, dan kembalilah memiliki iman yang semula.
Selamat mempersiapkan Natal yang sesungguhnya. Tuhan Yesus memberkati.
Jadilah orang yang semakin intim dengan Tuhan, berani menyatakan Injil walaupun ada harga yang harus dibayar, dan kembalilah memiliki iman yang semula.
Selamat mempersiapkan Natal yang sesungguhnya. Tuhan Yesus memberkati.
Comments
Post a Comment