Khotbah di SMAK Tunas Bangsa Gading Serpong. Ketaatan (Ulangan 28:1-2). Jum'at, 26 Januari 2018. By : R.A.M.

Ulangan 28:1-2
"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan  dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:

Segala tulisan di Alkitab dapat disimpulkan mengandung dua hal yaitu perintah dan janji (sebab - akibat). Dan juga kekristenan dapat disimpulkan dalam dua tindakan yaitu LOVING GOD dan LOVING PEOPLE (Matius 22:34-40). Dan ketika kita bicara mengenai KASIH sangat indentik dengan suatu bentuk TAAT. 

Ketika kita berbicara mengenai ketaatan, hal yang perlu kita ketahui pertama adalah mendengar suara Tuhan atau Roh Kudus ketika berbicara kepada kita, Dia berbicara dengan lembut dan tidak memaksa, oleh karena itu kita harus baik-baik mendengarkan suara Tuhan (Ulangan 28:1). Ketika kita memilih untuk tidak taat, Dia seakan "membiarkan" kita sampai akhirnya kita sadar atas ketidaktaatan kita. (1 Yohanes 1:9, 2 Petrus 3:9).


Waktu SMA kelas 2 (kelas 11) saya mengikuti komsel yang diadakan di sekolah. Awalnya saya ikut komsel krn diajak sama teman saya, bukan sekedar diajak tapi juga ditarik-tarik masuk ke ruangan komsel. Karena saya sedikit terpaksa mengikuti komselnya, lalu timbullah keinginan untuk bolos komsel, sesampainya saya di rumah, saya masih bisa-bisanya tidur siang sambil mendengarkan lagu-lagu rohani (krn saya tipe orang yang suka mendengarkan musik sebelum dan sewaktu tidur). Tiba-tiba waktu saya setengah tertidur, terdengarlah lirik lagu sebagai berikut


Someone cares and always will 
The world forgets you but God loves you still 
You can`t go beyond His Love, no matter what your guilty of 
He always loves you Here ally loves you 
Tidak cukup sampai disitu, saya seperti diberi mimpi sama Tuhan dan mimpinya jelas sekali, ada teman-teman saya lagi di komsel. Tuhan seperti sedang mengingatkan saya bahwa teman-teman komsel saya peduli ketika saya memutuskan untuk tidak datang (bolos), terlebih lagi Tuhan juga peduli ketika saya memutuskan untuk mulai menjauh dariNya.  Waktu itu saya langsung bangun dan meminta maaf kepada Tuhan atas ketidaktaatan saya. 

Dari kisah diatas kita diingatkan bahwa ketika kita tidak taat, Tuhan akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kita kembali dan caraNya tidak selalu dengan penghukuman.

Hal yang kedua yang kita perlu pelajari dari ketaatan adalah melakukan dengan setia (Ulangan 28:1). Ketaatan dan kesetiaan selalu berjalan beriringan. Orang yang taat dalam satu waktu belum tentu akan terus-menerus taat jikalau itu belum menjadi sebuah kebiasaan. 

Waktu saya ikut komsel di kelas 2 SMA (kelas 11), setiap anggota komsel diajarkan untuk memiliki buku catatan saat teduh yang harus dikumpulkan ke ketua komsel setiap hari. Jikalau dalam kurun waktu seminggu ada yang tidak mengumpulkan buku catatan saat teduh selama 3 hari, maka akan diberikan tugas "meringkas buku" oleh pemimpin komsel tersebut. Disini dilatih namanya ketaatan. Dapat dibayangkan jika anggota komsel yang ada bersungut-sungut dan berkata "Siapa loe? Umur juga seumuran/lebih muda, berani-beraninya perintah gw" dan memilih untuk tidak taat. Tetapi beberapa orang memilih untuk setia dan memutuskan untuk menjadikannya sebuah kebiasaan. Kesetiaan dan ketaatan membuahkan berkat (Ulangan 28:2), walaupun pasti ada jatuh dan bangun di dalam membangun kehidupan saat teduh beberapa anggota komsel memilih untuk taat dan setia. Anggota komsel yang taat dan setia kepada instruksi dan perintah yang diberikan oleh pemimpin komsel pada akhirnya bukan hanya kuat di dalam Tuhan, tetapi Tuhan menjadikannya pemimpin bagi kegerakan anak-anak muda. Berkat yang lain yang terjadi kepada anggota komsel yang setia dan taat adalah tidak pernah kekurangan dan terus diberkati secara jasmani (finansial dan kehidupan keluarga).

Jadi hari ini biarlah kita bisa belajar untuk lebih peka mendengarkan suara Tuhan dan melakukan segala perintahNya dengan setia. 


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Agama Kelas 10. BERTUMBUH MENJADI DEWASA

Doa Bapa Kami (versi bahasa Yunani)

Tuhan "Penerobos" (2 Samuel 5:20). Renungan Minggu Paskah, 12 April 2020. R.A.M.