Masalah siapa takut…. (Yesaya 40:27-31). Khotbah di KomSel SMUN 65 Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2003. By : R.A.M.
Pada
satu kali saya sedang retreat di pantai, ketika itu saya sedang menghadapi
masalah yang berat, lali saya berjalan-jalan di tepi pantai itu pada sore hari
dan Tuhan seakan-akan berkata “Lihat sekelilingmu (kalian tahu apa yang saya
lihat? air yang seakan-akan tidak berujung, matahari yang mulai terbenam,
ombak) itu semua Aku yang ciptakan”. Dan di tempat itu hati saya terasa sejuk.
Tahukah
apa yang saya ingin utarakan :
Masalah
kita itu kecil di hadapanNya. Ia bisa menyelesaikan masalah kita pada saat itu
juga. Dalam ayat 28 c dikatakan “Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi
lesu…” ini menunjukkan bahwa sebenarnya Dia sanggup menyelesaikan masalah kita.
Tapi pertanyaannya mengapa tidak?
Karena Ia
ingin agar kita :
- Sadar akan sang pemberi semangat dan kekuatan (ayat 28-29 ; Mazmur 94:19). Kita sering kali bahkan mungkin setiap kali, ketika menghadapi masalah langsung timbul reaksi negative terlebih dahulu. Tapi dengan masalah, Tuhan mau mengajar kita supaya setiap menghadapi masalah langsung timbul respon pengakuan kepada Sang pemberi semangat. Respon itu dibangun dan dilatih, tidak instant. Caranya Yesaya 30:15
- Tetap menanti-nantikan Tuhan (ayat 31). Tuhan terlebih dahulu menanti-nantikan kita untuk datang kepadaNya (II Timotius 2:13).
- Menjadi kreatif (ayat 31) “… mendapat kekuatan baru”.Allah ingin ketika kita menghadapi masalah, bukan membuat kita menjadi lelah, lesu, gentar dan takut. Tetapi kita menjadi kreatif untuk memecahkan masalah tersebut. Allah bisa saja memecahkan masalah kita, tapi Dia ingin kita jadi kreatif. Ilustrasi : Thomas Alfa Edison mencoba berbagai cara supaya eksperimennya berhasil.
Comments
Post a Comment