Penantian (Yakobus 5:7-11). Khotbah di Persekutuan Tim Musik dan Pujian GEKARI Gloria, Sabtu, 25 Oktober 2003. By : R.A.M.



Shalom, semua kita yang hadir disini bersemangat untuk mendengarkan kebenaran Firman Tuhan, amin?!
Hari ini kita akan belajar tentang penantian janji Tuhan, janji kedatanganNya, janji jawaban doa dari Tuhan, dll.
Penantian bukanlah hal yang mudah. Mungkin setiap kita pernah merasakan artinya menunggu. Apa yang kita rasakan saat harus menunggu? bosan, jenuh, bete, marah, dll.
Dalam Yakobus 5:7 digunakan ilustrasi mengenai petani, kalau panennya sesuai rencana 4 bulan sudah panen, tetapi kalau tiba-tiba cuaca berubah dan tidak bisa diprediksi, dia harus menanti panen lebih lama lagi.
Bagaimana cara menanti-nantikan Tuhan :
  1. Menjaga hati (Matius 25:13, Amsal 4:23)
Semakin tinggi posisi dan kedudukan kita, biasanya kita semakin merasa nyaman. Nah saya ingat waktu saya masih sekolah, guru saya bilang ke murid-muridnya : yang peringkat 1 tetap harus rajin belajar, karena kalau tidak kalian dapat disusul oleh yang lain. Maka dari itu tetaplah rendah hati dan tulus (Matius 5:3). Jangan melayani pekerjaan Tuhan, tapi layanilah Tuhan.
  1. Bersemangat (Roma 12:11)
Memang dalam menantikan sebuah janji terkadang kita deg-degan, takut, cemas, dll. Tetapi kalau menantikan Tuhan kita harus exciting, amin?! Ilustrasi : kalau kita menantikan jawaban dari calon pacar (diterima atau ditolak) juga tidak mungkin langsung negative thinking kan? kalau sudah negative thinking buat apa kita “nembak” dia… Jadi jangan pernah down sebelum kita mendapat jawaban dari Tuhan. Kita tetap harus antusias di dalam doa (I Tesalonika 5:17) dan bekerja (Kolose 3:23).
  1. Mengasihi (I Korintus 13:2)
Dalam kita menantikan janji Tuhan, kita hendaknya berlomba-lomba di dalam mengasihi sesama (Matius 22:39)

Dan ingatlah, ketika kita menanti-nantikan Tuhan dengan sungguh-sungguh maka kita akan beroleh kekuatan baru dan keberanian (Yesaya 40:31)

Comments

Popular posts from this blog

Agama Kelas 10. BERTUMBUH MENJADI DEWASA

Doa Bapa Kami (versi bahasa Yunani)

Tuhan "Penerobos" (2 Samuel 5:20). Renungan Minggu Paskah, 12 April 2020. R.A.M.