Artikel pertama untuk buku renungan BOM.com
Dare to be Change
Pada suatu kali Yesus sedang MENGAJAR dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. (Lukas 13:10). Yesus melakukan pekerjaannya (mengajar) bahkan di hari Sabat, luar biasa bukan? Begitu semangatnya Yesus, tetapi yang perlu kita ingat adalah pekerjaan yang Ia lakukan bukan untuk mencari keuntungan dunia melainkan untuk menggenapi rencana Allah dalam hidupNya. Lebih dari itu ada hal yang lebih luar biasa dari sekedar semangat Yesus. Apakah itu?
1. Yesus SIAP dan BERANI untuk berubah. Janganlah kita terjebak dengan rutinitas. Kita mengetahui bahwa mengajar adalah kegiatan yang dilakukan Yesus tiap-tiap hari, tetapi dulunya Yesus membantu ayahnya sebagai tukang kayu. Saya ingat dalam film "passion of the Christ" digambarkan ketika Yesus kembali mengingat masa-masa Ia kerja sebagai tukang kayu. Yesus dari tukang kayu menjadi pengajar! Seorang hamba Tuhan dalam khotbahnya pernah mengatakan: di dunia ini satu-satunya yang langgeng adalah perubahan. Maksudnya adalah kita jangan cepat nyaman dengan keadaan kita sekarang karena cepat atau lambat kita pasti harus berubah. Tujuan perubahan adalah sebagai proses untuk mendewasakan kita. (1 Korintus 13:11). Apa yang perlu kita ubah dalam hidup kita? Renungkanlah, tanya Tuhan dan beranilah untuk berubah karena berubah membutuhkan keberanian.
2. Yesus MELAKUKAN apa YANG BAPA MAU, BUKAN hanya apa YANG YESUS BISA. Yesus bisa saja berpura-pura lupa kemauan Bapa-Nya dan tetap menjadi tukang kayu. Tapi Yesus tidak melakukan itu. Ketika kita diberi tugas oleh atasan kita, lakukanlah tugas itu dengan baik dan benar karena apa yang baik belum tentu benar.
3. JADI BERKAT bagi orang lain, buat mereka merasakan Tuhan ada di hidup kita dan dampingi mereka (jadi teman, kakak, rekan kerja dan orang tua mereka). Jangan egois, jadilah berkat dan tolonglah orang yang meminta serta membutuhkan pertolongan dari kita.
Dan akhirnya biarlah perubahan apapun yang sedang dan akan terjadi dalam hidup kita, tujuannya untuk lebih mendekatkan kita dengan Tuhan (Kolose 3:23, Roma 12:2).
Pada suatu kali Yesus sedang MENGAJAR dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. (Lukas 13:10). Yesus melakukan pekerjaannya (mengajar) bahkan di hari Sabat, luar biasa bukan? Begitu semangatnya Yesus, tetapi yang perlu kita ingat adalah pekerjaan yang Ia lakukan bukan untuk mencari keuntungan dunia melainkan untuk menggenapi rencana Allah dalam hidupNya. Lebih dari itu ada hal yang lebih luar biasa dari sekedar semangat Yesus. Apakah itu?
1. Yesus SIAP dan BERANI untuk berubah. Janganlah kita terjebak dengan rutinitas. Kita mengetahui bahwa mengajar adalah kegiatan yang dilakukan Yesus tiap-tiap hari, tetapi dulunya Yesus membantu ayahnya sebagai tukang kayu. Saya ingat dalam film "passion of the Christ" digambarkan ketika Yesus kembali mengingat masa-masa Ia kerja sebagai tukang kayu. Yesus dari tukang kayu menjadi pengajar! Seorang hamba Tuhan dalam khotbahnya pernah mengatakan: di dunia ini satu-satunya yang langgeng adalah perubahan. Maksudnya adalah kita jangan cepat nyaman dengan keadaan kita sekarang karena cepat atau lambat kita pasti harus berubah. Tujuan perubahan adalah sebagai proses untuk mendewasakan kita. (1 Korintus 13:11). Apa yang perlu kita ubah dalam hidup kita? Renungkanlah, tanya Tuhan dan beranilah untuk berubah karena berubah membutuhkan keberanian.
2. Yesus MELAKUKAN apa YANG BAPA MAU, BUKAN hanya apa YANG YESUS BISA. Yesus bisa saja berpura-pura lupa kemauan Bapa-Nya dan tetap menjadi tukang kayu. Tapi Yesus tidak melakukan itu. Ketika kita diberi tugas oleh atasan kita, lakukanlah tugas itu dengan baik dan benar karena apa yang baik belum tentu benar.
3. JADI BERKAT bagi orang lain, buat mereka merasakan Tuhan ada di hidup kita dan dampingi mereka (jadi teman, kakak, rekan kerja dan orang tua mereka). Jangan egois, jadilah berkat dan tolonglah orang yang meminta serta membutuhkan pertolongan dari kita.
Dan akhirnya biarlah perubahan apapun yang sedang dan akan terjadi dalam hidup kita, tujuannya untuk lebih mendekatkan kita dengan Tuhan (Kolose 3:23, Roma 12:2).
Comments
Post a Comment