God of the universe (Yesaya 66:1). Renungan Malam Minggu, Sabtu, 1 Oktober 2016. R.A.M.
Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? (Yesaya 66:1)
Apa yang kita pikirkan saat kita memandang langit? Beberapa hari yang lalu, ketika saya akan berangkat kerja menggunakan sepeda motor, saya mendapati pemandangan yang sudah jarang terlihat di Jakarta, Tangerang dan sekitarnya. Pemandangan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah pelangi. Betapa hangatnya bisa melihat pelangi kembali di tengah-tengah kepadatan dan kesibukan kota besar. Saya berkali-kali melihat ke arah pelangi tersebut meski sedang mengendarai sepeda motor.
Kembali kepada kata "langit" dan "bumi", apakah kita masih terkagum-kagum melihat ciptaan Tuhan yang pertama ini? (Kejadian 1:1). Ataukah kita sudah mengganggap itu hal yang biasa, berhubung dengan padatnya aktivitas yang kita kerjakan? Lalu seperti apakah kita menunjukkan kekaguman kita?
Ada 3 kata kunci dari ayat di atas, yaitu
Apa yang kita pikirkan saat kita memandang langit? Beberapa hari yang lalu, ketika saya akan berangkat kerja menggunakan sepeda motor, saya mendapati pemandangan yang sudah jarang terlihat di Jakarta, Tangerang dan sekitarnya. Pemandangan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah pelangi. Betapa hangatnya bisa melihat pelangi kembali di tengah-tengah kepadatan dan kesibukan kota besar. Saya berkali-kali melihat ke arah pelangi tersebut meski sedang mengendarai sepeda motor.
Kembali kepada kata "langit" dan "bumi", apakah kita masih terkagum-kagum melihat ciptaan Tuhan yang pertama ini? (Kejadian 1:1). Ataukah kita sudah mengganggap itu hal yang biasa, berhubung dengan padatnya aktivitas yang kita kerjakan? Lalu seperti apakah kita menunjukkan kekaguman kita?
Ada 3 kata kunci dari ayat di atas, yaitu
- Langit & bumi. Seperti yang tadi saya sudah katakan bahwa keduanya adalah hal yang "pertama-tama" diciptakan Allah. Jd kata kunci pertama adalah "awal". Awal berbicara mengenai persiapan. Persiapan Allah sebelum menciptakan semua keindahan yang sekarang ini dapat kita rasakan adalah dengan menciptakan langit dan bumi. Sama seperti sepasang pria dan wanita yang membutuhkan persiapan banyak hal sebelum melangkah kepada sebuah pernikahan, demikian pula dengan kehidupan rohani kita perlu persiapan matang sebelum kita bisa menjadi orang Kristen yang dewasa. Bagaimana kita mengawali segala sesuatu dalam hidup kita? Bagaimana kita mengawali hari kita? Apakah kita menjadikan Yesus "awal" dari segala sesuatu? (Amsal 1:7). Apakah Yesus menjadi motivasi awal kita bersekolah, bekerja, bersahabat, berhubungan, berkeluarga? Jika Yesus belum menjadi yang awal, mari kita kembali ke "awal" selagi masih ada waktu dan kesempatan (2 Petrus 3:9). Jadikan Yesus menjadi yang awal dari seluruh rencana dan hidup kita.
- Rumah. Rumah sudah pasti berbicara mengenai "tempat perlindungan", "kediaman", "tempat tinggal". Rumah juga berbicara tentang hal yang sangat penting yang perlu dipikirkan ketika sepasang manusia (pria dan wanita) dewasa memutuskan untuk berkeluarga. Rumah juga bicara soal "proses" menjadi "dewasa". Banyak hal yang mungkin terjadi di dalam rumah; emosi, cinta, kepedulian, saling memiliki, kepercayaan, dll. Semua hal itu hanyalah proses untuk mencapai kedewasaan. Be a mature and an adult person even in a process of ur lives. Jd kata kunci yang kedua adalah bertahan, tetap setia dan taat dalam prosesNya untuk menjadi dewasa (Lukas 21:19, Yakobus 1:12). 1 ons ketaatan lebih berharga daripada 1 ton doa.
- Tempat perhentian. Tempat perhentian bisa juga dikatakan sebagai tempat peristirahatan atau biasa dikenal dengan rest area. Rest area yang paling sering dikunjungi orang adalah rest area yang "nyaman" dan "aman". Lalu gimana bisa sebuah rest area jadi nyaman dan aman? Pastinya selalu dijaga kebersihan dan bisa jadi dilengkapi dengan CCTV. Kita sebagai orang kristen lebih sering berkata "tempat perhentian diriku adalah Tuhan", tetapi apakah kita menjadikan diri kita menjadi "tempat perhentian (rest area)" orang lain bahkan Tuhan? Ataukah dengan kehadiran kita malah membuat orang lain menjadi "tidak nyaman" dan "tidak aman"? Apakah hidup kita cukup dan memberi dampak positif bagi orang lain? Jadi kata kunci ketiga adalah menjaga diri dari segala "kotoran" dan "kejahatan" dan menerima serta menjadi pelaku Firman Tuhan (Amsal 4:23, Yakobus 1:21-22, Mazmur 119:9).
Jadi hari ini kita mengetahui keindahan ciptaan Tuhan bukan hanya untuk dikagumi tapi mulailah untuk melihat 3 kata kunci ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari semua ciptaan Tuhan: Yesus adalah awal, setia dalam prosesNya sebagai bagian dari kedewasaan, jaga diri sesuai dengan Firman Tuhan. Good night and happy weekend. Jesus Christ bless u all.
Comments
Post a Comment