Khotbah di SMAK Tunas Bangsa Gading Serpong. Attentiveness (Nehemia 8:1-9). Jum'at, 4 Agustus 2017. By : R.A.M.
Apa sih yang dimaksud dengan attentiveness? Attentiveness atau yang dalam bahasa Indonesia itu diartikan sebagai penuh perhatian adalah karakter yang menunjukkan
penghargaan kepada seseorang dengan cara memberikan perhatian yang penuh ketika
dia berbicara. Selama semester ini kita akan terus mempelajari serta mempraktikkan karakter ini, dimana karakter itu memiliki hal-hal yang ingin dicapai. Berikut adalah 5 hal yang ingin dicapai dalam karakter penuh perhatian yang tergambar dalam "5 I Will" atau "5 saya akan" :
- Saya akan menatap mata orang yang sedang berbicara kepada saya
- Saya akan mendengarkan dengan sungguh-sungguh
- Saya akan menunjukkan sikap tubuh yang sopan
- Saya akan bertanya jika tidak mengerti
- Saya akan menerima dan mengingat pesan yang disampaikan.
Nah, untuk bisa mencapai I Will diatas dibutuhkan beberapa hal dari diri kita, yaitu :
- MATA yang besar yang dapat terus melihat pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa yang dilakukan Allah untuk dunia. Ingat : Tuhan belum SELESAI dengan diri kita, jadi JANGAN PERNAH MENYERAH dan TERUSLAH MELIHAT KARYA-NYA dalam HIDUP KITA.
- TELINGA yang besar yang dapat mendengar suara-Nya. Selama 3 hari ini di dalam devotion kita BERSAMA Tuhan, kita belajar mengenai "conscience" (hati nurani). Jangan biarkan hati nurani kita tumpul karena dosa. Mulailah berubah dan bertobat.
- TANGAN yang terbuka untuk menerima kasih karunia-Nya dan terus menjadi saluran berkat bagi orang lain.
- HATI yang terbuka. Ingat motto SPK : Perubahan bukanlah perubahan sampai terjadi sebuah perubahan.
Contoh praktisnya kita mau belajar dari kisah NEHEMIA. Mari kita buka bersama Nehemia 8:1-9.
Dalam Nehemia 8:1-9 ini kita dapat melihat bagaimana sikap kita yang seharusnya dalam sebuah pertemuan ibadah.
- Ay. 2. Membawa Kitab Taurat Musa. Jangan malas membawa Alkitab ketika sedang pertemuan ibadah.
- Ay. 6 dan 4 – Ezra membuka kitab itu .... Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu.
- Ay. 9 - Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. Firman Tuhan bukan sekedar dibuka dan dibaca, tetapi juga perlu dan harus direnungkan dan dimengerti.
- Ay. 4 – Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan Kitab Taurat itu.
- Mazmur 119:105, Yakobus 1:22 – Menjadi pelaku Firman Tuhan.
- Ay. 7 – Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang maha besar ... Sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Memuji Tuhan dengan ekspresif. (2 Sam. 6:5 & 14).
Comments
Post a Comment