Takut Hantu atau Hantu Takut ?! (Ayub 3 :25). Renungan Malam, Kamis, 31 Agustus 2017. By : R.A.M.

Ayub 3:25 = Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.

Belum lama ini, film Annabelle 2 (Annabelle Creation) diputar di bioskop, bahkan mungkin sampai sekarang masih ada bioskop yang memutar film tersebut. Ada media elektronik yang memberitakan bahwa sampai ada yang "kerasukan" karena nonton film ini. Namun yang saya ingin bahas bukan mengenai film ini, melainkan mengenai "kegemaran" melakukan "sensasi UJI NYALI". Ada sekelompok orang yang sering memakai kalimat bujukan yang negatif supaya orang lain mau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan "hati nurani" nya. Contoh : "loe cowo ato bukan? masa gitu aja takut", "ah cemen nih", "banci nih gitu aja gak berani", "dasar penakut", dan masih banyak yang lain.

Ketika kita berbicara mengenai "takut" atau " fear" ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi tingkat ketakutan seseorang, yaitu :

1. Keputusan atau Pilihan (Yosua 24:15). Jikalau kita memilih atau memutuskan untuk terlalu sering menonton film bergenre horror, thriller atau sejenisnya, maka sedikit atau banyak film itu akan mempengaruhi kehidupan kita.Tidak hanya film horror atau thriller tetapi juga termasuk film-film yang selalu menampilkan keputusasaan, kegagalan, dll. Memang terkesannya pernyataan saya di atas terlalu ekstrim, tetapi bukankah seorang anak Tuhan pada zaman ini dituntut untuk hidup "benar" dan jadi "berkat" bagi orang lain? Apakah yang akan membedakan kita dengan orang lain, jika kita terlalu "addicted" dengan sesuatu yang "duniawi"? Saya akui bahwa saya DULU juga menonton film horror, thriller dan sempat addicted dengan Starbucks, tetapi sekarang-sekarang ini memang saya sudah sangat mengurangi hal-hal tersebut. Bahkan film Annabelle saja tidak saya tonton, walaupun sempat tergoda untuk menontonnya. Pilihlah sesuatu yang bisa berdampak bagi / di kekekalan...
2. Pikiran dan hati (Filipi 4:8, Amsal 4:23). Jika kita berbicara mengenai pikiran dan hati, kita perlu mengetahui bahwa hal itu tidak dapat dipisahkan dari bagian-bagian di tubuh kita, yaitu mata, telinga, dan mulut. 3 bagian dari tubuh kita ini harus kita jaga dengan benar, karena 3 bagian tubuh ini dapat membawa kita semakin dekat dengan Tuhan atau semakin jauh dari Tuhan. Mengenai mata Tuhan mengingatkan di dalam Matius 5:28-29. Mengenai telinga, kita diingatkan dalam Yakobus 1:19. Mengenai mulut tertulis dalam Yakobus 3:2, 9-10. Ketakutan dan kecemasan akan mulai timbul ketika kita tidak lagi menjaga pikiran dan hati kita, tidak lagi menjaga dengan baik mata, telinga dan mulut kita. 
3. Teman (Amsal 18:24). Ada kalimat yang pernah saya dengar menyatakan seperti ini "Show me Your Friends, and I Will Show You Your Future". Benar sekali, memang teman bisa sangat mempengaruhi (keberadaan, sikap, cara berpikir) kita. Ketika seorang teman sudah mulai membawa kita menjauh dari persekutuan dengan Tuhan dan dari hadiratNya, itulah "signal" dari Tuhan bahwa ada sesuatu yang tidak benar dalam hubungan pertemanan itu. Teman yang benar/sejati adalah teman yang memiliki kasih yang tulus, karena kasih menyelapkan segala ketakutan (1 Yohanes 4:18). Jadi milikilah teman yang benar supaya kita bisa melenyapkan ketakutan dan keraguan yang ada.

Jadi, menyambung judul/tema dan film Annabelle yang kita bahas hari ini, kita harus mengerti bahwa ketakutan kita kepada hantu dan sejenisnya itu tidaklah berdasar. Memang iblis/setan/roh jahat itu memang ada, tetapi sejauh kita membuat pilihan yang benar (berdampak bagi kekekalan), memiliki pikiran dan hati yang benar, serta memiliki teman yang benar/sejati, maka kita akan membuat "hantu takut".

Selamat beristirahat semuanya... JCbu all.