Renungan keempat untuk buku renungan BOM.com
PERBUATAN BAIK
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. (Galatia 6:9).
Ada seorang anak kecil yang tertangkap sedang mencuri beberapa obat yang di jual di toko obat. Ia mencuri karena ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli obat yang akan dipakai untuk mengobati ibunya yang sedang sakit. Lalu ada seorang pria yang melihat kejadian itu dan membayar seluruh obat yang dicuri oleh anak tersebut, bahkan pria itu memberi anak itu makanan. Beberapa tahun kemudian pria itu jatuh sakit, keluarganya kemudian membawanya ke sebuah rumah sakit. Setelah diperiksa oleh dokter, dokter ingin melakukan tindakan medis untuk menyembuhkan pria itu. Tetapi ternyata tindakan penyembuhan yang akan dilakukan memakan biaya sangat mahal. Di tengah-tengah keputusasaan keluarga, tiba-tiba dokter mengeluarkan sebuah surat yang bertuliskan "semua biaya sudah dibayar beberapa tahun lalu dengan beberapa obat dan makanan". Ya ternyata dokter yang menangani pria itu adalah anak yang dahulu ditolong oleh pria itu.
Rasul Paulus mengingatkan kita untuk tidak berhenti untuk berbuat baik. Memang tidak selalu mudah untuk kita terus-menerus berbuat baik, apalagi ketika kita sering menerima perlakuan tidak adil oleh orang lain. Tetapi yakin dan percayalah bahwa perbuatan baik adalah tindakan iman. Tidak ada iman yang langsung menghasilkan, tidak ada iman yang instan, setiap iman butuh proses. Demikian juga setiap perbuatan baik yang kita lakukan. Tidaklah perlu untuk kita ingat-ingat perbuatan baik kita, biarkanlah itu berjalan layaknya proses iman kita.
Pro & Biz, ketika sekarang kita belum melihat sesuatu yang baik terjadi dalam hidup kita tetaplah berbuat baik dan tetaplah kuat. Apabila perbuatan baik kita dibalas dengan perbuatan tidak baik, tetaplah berbuat baik karena Tuhan akan memberikan kita hasil atau buah dari apa yang kita tabur selama ini tepat pada waktunya.
PERBUATAN BAIK ADALAH SEBUAH TINDAKAN IMAN.
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. (Galatia 6:9).
Ada seorang anak kecil yang tertangkap sedang mencuri beberapa obat yang di jual di toko obat. Ia mencuri karena ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli obat yang akan dipakai untuk mengobati ibunya yang sedang sakit. Lalu ada seorang pria yang melihat kejadian itu dan membayar seluruh obat yang dicuri oleh anak tersebut, bahkan pria itu memberi anak itu makanan. Beberapa tahun kemudian pria itu jatuh sakit, keluarganya kemudian membawanya ke sebuah rumah sakit. Setelah diperiksa oleh dokter, dokter ingin melakukan tindakan medis untuk menyembuhkan pria itu. Tetapi ternyata tindakan penyembuhan yang akan dilakukan memakan biaya sangat mahal. Di tengah-tengah keputusasaan keluarga, tiba-tiba dokter mengeluarkan sebuah surat yang bertuliskan "semua biaya sudah dibayar beberapa tahun lalu dengan beberapa obat dan makanan". Ya ternyata dokter yang menangani pria itu adalah anak yang dahulu ditolong oleh pria itu.
Rasul Paulus mengingatkan kita untuk tidak berhenti untuk berbuat baik. Memang tidak selalu mudah untuk kita terus-menerus berbuat baik, apalagi ketika kita sering menerima perlakuan tidak adil oleh orang lain. Tetapi yakin dan percayalah bahwa perbuatan baik adalah tindakan iman. Tidak ada iman yang langsung menghasilkan, tidak ada iman yang instan, setiap iman butuh proses. Demikian juga setiap perbuatan baik yang kita lakukan. Tidaklah perlu untuk kita ingat-ingat perbuatan baik kita, biarkanlah itu berjalan layaknya proses iman kita.
Pro & Biz, ketika sekarang kita belum melihat sesuatu yang baik terjadi dalam hidup kita tetaplah berbuat baik dan tetaplah kuat. Apabila perbuatan baik kita dibalas dengan perbuatan tidak baik, tetaplah berbuat baik karena Tuhan akan memberikan kita hasil atau buah dari apa yang kita tabur selama ini tepat pada waktunya.
PERBUATAN BAIK ADALAH SEBUAH TINDAKAN IMAN.
Comments
Post a Comment