Renungan kelima untuk buku renungan BOM.com
KESOMBONGAN DIRI
tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." (Yeremia 9:24).
Ada seorang pembalap yang mengikuti kejuaraan balap mobil di sirkuit Sentul. Pembalap tersebut terkenal dengan kesombongannya, bahkan tim yang bekerja untuknya pun diberhentikan karena ia merasa bisa mengerjakan segala sesuatu sendirian. Tapi ada 1 orang yang tetap ia pertahankan, supir truk yang biasa membawa mobil sang pembalap ke sirkuit perlombaan. Suatu ketika, sang pembalap meminta supir truk untuk membawa mobilnya ke tempat perlombaan sepanjang malam, supaya saat pagi tiba ia dapat melakukan pemanasan dulu dengan mobilnya. Pembalap berjanji akan menemani supir truk mengobrol supaya sang supir tidak mengantuk. Tetapi belum beberapa lama pembalap tersebut tertidur dan akhirnya waktu tengah malam sang supir mengantuk dan truknya menghantam batu besar. Sang supir truk dan pembalap selamat dari kecelakaan, tetapi mobil balapnya hancur dalam kecelakaan tersebut. Pembalap tersebut menyesal telah memberhentikan timnya sehingga ia tidak memiliki teman yang dapat menemani mereka ke sirkuit.
Kesombongan dapat membuat kita lengah. Oleh karena itu nabi Yeremia mengingatkan orang Israel untuk menjaga diri dari kesombongan dan kemegahan diri. Nabi Yeremia merasakan perlu mengatakan tentang kesombongan dikarenakan orang Israel sudah mulai merasa nyaman dan cenderung show off dengan status umat pilihan Allah. Mereka berpikir bahwa sunat lahiriah dapat menggantikan sunat hati yaitu segala keinginan daging dan kemegahan diri.
Pro & Biz, janganlah kita bermegah diri seperti cerita pembalap di atas. Pastinya kita pernah mendengar kalimat "hidup itu bagaikan roda yg berputar, terkadang kita ada di atas, terkadang kita ada di bawah. Maksud dari kalimat tersebut adalah kehidupan di dunia ini penuh ketidakpastian. Kesombongan dapat membuat kita lupa bahwa kepastian hanya kita bisa peroleh ketika kita ada di dalam Tuhan. Segala yang kita miliki di dunia ini dalam sekejap dapat hilang lenyap tak berbekas sama sekali. Oleh karena itu bermegahlah karena kita memahami dan mengenal-Nya.
KESOMBONGAN AKAN MENJATUHKAN SESEORANG, TETAPI PENGENALAN AKAN TUHAN MENAIKKAN SESEORANG.
tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." (Yeremia 9:24).
Ada seorang pembalap yang mengikuti kejuaraan balap mobil di sirkuit Sentul. Pembalap tersebut terkenal dengan kesombongannya, bahkan tim yang bekerja untuknya pun diberhentikan karena ia merasa bisa mengerjakan segala sesuatu sendirian. Tapi ada 1 orang yang tetap ia pertahankan, supir truk yang biasa membawa mobil sang pembalap ke sirkuit perlombaan. Suatu ketika, sang pembalap meminta supir truk untuk membawa mobilnya ke tempat perlombaan sepanjang malam, supaya saat pagi tiba ia dapat melakukan pemanasan dulu dengan mobilnya. Pembalap berjanji akan menemani supir truk mengobrol supaya sang supir tidak mengantuk. Tetapi belum beberapa lama pembalap tersebut tertidur dan akhirnya waktu tengah malam sang supir mengantuk dan truknya menghantam batu besar. Sang supir truk dan pembalap selamat dari kecelakaan, tetapi mobil balapnya hancur dalam kecelakaan tersebut. Pembalap tersebut menyesal telah memberhentikan timnya sehingga ia tidak memiliki teman yang dapat menemani mereka ke sirkuit.
Kesombongan dapat membuat kita lengah. Oleh karena itu nabi Yeremia mengingatkan orang Israel untuk menjaga diri dari kesombongan dan kemegahan diri. Nabi Yeremia merasakan perlu mengatakan tentang kesombongan dikarenakan orang Israel sudah mulai merasa nyaman dan cenderung show off dengan status umat pilihan Allah. Mereka berpikir bahwa sunat lahiriah dapat menggantikan sunat hati yaitu segala keinginan daging dan kemegahan diri.
Pro & Biz, janganlah kita bermegah diri seperti cerita pembalap di atas. Pastinya kita pernah mendengar kalimat "hidup itu bagaikan roda yg berputar, terkadang kita ada di atas, terkadang kita ada di bawah. Maksud dari kalimat tersebut adalah kehidupan di dunia ini penuh ketidakpastian. Kesombongan dapat membuat kita lupa bahwa kepastian hanya kita bisa peroleh ketika kita ada di dalam Tuhan. Segala yang kita miliki di dunia ini dalam sekejap dapat hilang lenyap tak berbekas sama sekali. Oleh karena itu bermegahlah karena kita memahami dan mengenal-Nya.
KESOMBONGAN AKAN MENJATUHKAN SESEORANG, TETAPI PENGENALAN AKAN TUHAN MENAIKKAN SESEORANG.
Comments
Post a Comment