Leadership (Nehemia 9:12). Renungan Selasa, 9 Juni 2020. R.A.M.
Nehemia 9:12
Dengan tiang awan Engkau memimpin mereka pada siang hari dan dengan tiang api pada malam hari untuk menerangi jalan yang mereka lalui.
Selamat pagi... hari ini kita kembali akan merenungkan kebenaran Firman Tuhan. Kita tahu bersama bahwa Tuhan kita “keren banget”, kenapa keren? Karena Ia bisa sabar sama bangsa Israel yang keras kepala dan tidak bisa diatur serta selalu tidak puas dengan apa yang mereka miliki. Tuhan tetap menyertai dan memimpin bangsa Israel.
Hari ini secara singkat kita mau belajar tentang kepemimpinan dari ayat ini. Ada beberapa hal yang saya dapatkan ketika saya membaca dan merenungkan ayat ini
A. Memimpin dalam “tiang awan”. Apa yang terlintas di pikiran setiap kita kalau melihat awan? Memang awan tidak selalu diidentikan dengan penghasil hujan, karena awan juga bisa memberi kesejukan, melindungi kita dari sinar ultra violet, penambah keindahan di langit. Kita akan bahas dengan cepat mengenai fungsi awan dan hubungannya dengan kepemimpinan.
- Penghasil hujan : hujan sering diidentikan orang dengan berkat (walau kalau kelamaan hujan bisa menyebabkan banjir sih). Seorang pemimpin hendaknya menjadi “saluran berkat” bagi yang dipimpinnya. Tapi seorang pemimpin jangan terlalu lama jadi penyalur berkat, tapi harus bisa jadi “penghasil” pemimpin yang baru supaya tidak “banjir”. Coba kita ingat kembali kisah Musa dan Yitro. Yitro mengusulkan kepada Musa untuk mulai mencari pemimpin2 “baru” bagi bangsa Israel, pemimpin dari kelompok yang lebih kecil.
- Memberi kesejukan. (2 Timotius 2:24-25). Pemimpin sudah pasti perlu memberi kesejukan kepada orang-orang yang bekerja dibawahnya. Seorang pemimpin harus bijak dalam memberi jawab kepada anggota tim-nya.
- Melindungi. Banyak hal dan goncangan yang mungkin terjadi terhadap diri seorang pemimpin dan tim-nya, tetapi seorang pemimpin diharapkan dapat melindungi tim-nya.
- Menambah keindahan. Kita mungkin tidak bisa selalu menyelesaikan berbagai pendapat yang berbeda, tetapi seorang pemimpin yang tetap bisa membuat kompak dan sehati tim-nya menambah keindahan dari tim tersebut.
B. Menerangi jalan dengan tiang api. (Mazmur 119:105). Seorang pemimpin harus memiliki visi dan misi baik untuk tim-nya ataupun untuk dirinya sendiri. Pemimpin dalam konsep Kristiani tidak boleh “lepas” dari Firman Tuhan. Karena menjadi seorang pemimpin berarti siap untuk “mengarahkan”, “menerangi jalan” dari tim-nya.
Ketika kita dipercayakan Tuhan untuk memimpin baik seperti Musa (dalam jumlah besar), ataupun menjadi pemimpin dalam jumlah yang kecil, biarlah kita selalu menyertakan Tuhan dalam semua keputusan yang kita buat dan berdoa bagi tim kita. Kiranya Tuhan yang memimpin hidup kita, dapat menjadikan kita pemimpin yang baik bagi keluarga kita, anak-anak kita dan tim kita. Tuhan Yesus memberkati.
Comments
Post a Comment